Fildan merupakan anak kedua dari 3 bersaudara dari pasangan Lasuri dan Wahamika. Kedua orang tuanya saat ini berdomisili di Pulau Kaleroang, Desa Bakala, Kecamatan Kaleroang, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Fildan yang akrab dipanggil Lafida dikalangan keluarganya, sejak kecil senang dengan alat musik gitar, hingga ia pintar bermain gitar karena didikan Bapaknya yang pandai bermain musik.
Bertumbuh dikalangan keluarga sederhana, Fildan telah menunjukan talenta yang ada. Dia memiliki banyak kelebihan, bernyanyi dan memainkan berbagai macam alat musik, bahkan sebelum Fildan kembali pulang ke Sulawesi Tengah, dia juga dipercayakan oleh Direktur perusahaan tempat ia bekerja untuk melatih Musik, terutama pada alat Band.
Sebelum masuk dalam ajang D’Academy 4, Fildan memang telah mengukir berbagai prestasi dalam bidang tarik suara. Tahun 2013 Fildan berhasil meraih Juara Satu Bintang Radio di Kendari, Sulawesi Tenggara. Selain itu, dia juga pernah menjuarai lomba nyanyi di salah satu perusahaan di Papua beberapa tahun silam. Walaupun hanya kontes local, tetapi Fildan telah menunjukan bahwa dia mempunyai talenta yang dapat dibanggakan. Hingga akhirnya, di ajang bergengsi Indosiar inilah Fildan menunjukan bahwa dia benar-benar mampu untuk menjadi yang terbaik.
Ketekunan bahkan keseriusannya dalam melatih talenta yang dimiliki, sekarang membuahkan hasil. Boleh dikata, Fildan saat ini telah menjadi artis penyanyi dangdut yang dikenal di seantero Nusantara ini. Cara Fildan untuk mengembangkat bakat dan talentanya telah membawanya pada kesuksesan. Hal ini juga tidak dilakukan oleh Filda sendiri. Dari kalangan keluarga dan kerabat dekatnya, telah banyak memberi dukungan. Dan yang paling utama adalah isteri tercinta yang selalu setia mendampinginya.
Ada istilah yang mengatakan “Dibalik kesuksesan seorang suami, ada isteri yang mendukungnya”. Sebelumnya aktif mengikuti ajang bergengsi Indosiar ini, Fildan juga berprofesi sebagai gitaris pada salah satu band lokalan di daerahnya. Fildan yang saat itu masih berpacaran dengan isterinya saat ini,diingatkan bahkan diarahkan untuk berganti haluan agar menjadi penyanyi solo. Alasannya cukup simple, isteri Fildan menilai, suara yang dimilikinya begitu bagus.
Itulah cerita singkat dari seorang Fildan yang saat ini telah sukses menjadi seorang penyanyi dangdut. Ketekunan, keseriusan serta dukungan dari orang-orang terdekat adalah modal utamanya untuk dapat meraih semuanya itu.
Dia tidak pernah menyerah, terus berusaha untuk mengasah kemampuan yang telah diberikan Allah kepadanya. Sambil terus berusaha, tentunya dia juga tetap menyerahkan sepenuhnya kepada Allah sang pemilik kehidupan.
Bagi sobat miamori, kisah sukses Fildan sekiranya akan memberi motivasi kepada kita semua. Tidak ada kata terlambat untuk berusaha dan terus berusaha. Masing-masing kita diberi talenta yang berbeda dari Allah, itu pasti dimana kita sebagai mahkluk yang mulia.
Apapun profesi kita saat ini, mari kita tekuni sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Jadilah diri sendiri, tanpa menjiplak apa yang dimiliki orang lain.
Sukses itu pasti datang tepat pada waktunya, bukan kita yang menentukan tetapi Allah yang mengatur segalanya.
Reaksi masyarakat dinyatakan dalam berbagai bentuk, diantaranya seperti yang dilakukan masyarkat Kota Tentena kemarin malam 14 Mei 2017 dalam aksi SOLIDARITAS 1000 LILIN "TENTENA UNTUK INDONESIA DAMAI".
Kegiatan tersebut diprakarsai secara spontanitas oleh beberapa tokoh perempuan yang kemudian direspon oleh tokoh masyarakat yang ada di Kota Tentena dan sekitarnya. Selanjutnya dibentuklah panitia kecil “Tim Damai Indonesia dari Tentena”.
Aksi yang dipusatkan di Taman Kota Tentena sejak pukul 19.00 Waktu Indonesia Tengah ini, walaupun hanya disosialisasikan lewat media sosial namun yang hadir pada saat itu lebih dari 1.000 orang, baik yang berasal dari Kota Tentena maupun dari Kota Poso dan desa terdekat seperti Pandiri, Kuku, Sangira, Saojo, Sulewana, Meko, Buyumpondoli, Toinasa dan masih banyak desa lainnya.
Dalam aksi ini, massa yang hadir menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan memanjatkan doa-doa bersama. Dilanjutkan dengan orasi yang intinya adalah mendukung dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meminta Pemerintah untuk menegakkan supremasi hukum, menolak ketidakadilan terhadap Ahok, serta menolak aksi-aksi radikalisme.
Tokoh-tokoh masyarakat juga menyerukan bahwa siapapun yang masuk Tentena tidak boleh memecah belah persatuan bangsa. Aksi ini berlangsung aman dan terkendali dengan adanya izin serta dijaga ketat aparat keamanan dari Polres Poso dan Polsek setempat, hingga berakhir pada pukul 21.00 Waktu Indonesia Tengah.
Aksi seperti ini sebelumnya bahkan serentak dilakukan di beberapa kota dari berbagai elemen masyarakat seperti yang dikutip dari Video Youtube Aksi 1000 Lilin Ahok Gemparkan Dunia! 33 Kota dan 19 Negara.
Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM atau yang akrab disapa Pak Ahok, menjadi salah satu tokoh yang masih hangat menjadi bahan perbincangan sampai saat ini. Pak Ahok adalah seorang Warga Negara Indonesia dari Etnis Tionghoa yang begitu menjadi perhatian besar bagi Indonesia bahkan dunia. Track record Pak Ahok kurang lebih 3 tahun sebagai anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat RI periode 2009-2014, namun mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk Pemilukada 2012. Muali menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012, selanjutnua menjadi Pelaksana Tugas Gubernur sejak 16 Oktober hingga 19 November 2014, yang kemudian dilantik Sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada 19 November 2014 di Istana Negara. Sebelum meniti karir di Jakarta, Pak Ahok juga pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2006.
Begitu singkat Pak Ahok berkarir di Jakarta, 3 tahun di legislatif dan 3 tahun di birokrasi. Namun dalam waktu singkat yang hanya 3 tahun di birokrasi, telah banyak perubahan besar yang dibuatnya untuk Jakarta. Pak Ahok mampu mengubah Jakarta, mulai dari penataan kota, penataan pelayanan Instansi Pemerintah, bahkan penataan dari segala aspek yang menjadi kebutuhan warga Jakarta, termasuk salah satunya penertiban Tempat Pemakaman Umum yang selama ini terjadi Pungli besaran-besaran disana.
Pak Ahok juga tidak segan mundur dari partai Gerindra yang mendukungnya pada Pilkada 2012. Hal itu dilakukan karena adanya perbedaan pendapat tentang RUU Pilkada. Pak Ahok dan beberapa kepala daerah lainnya memilih untuk menolak RUU Pilkada karena terkesan "membunuh" demokrasi di Indonesia. Pada akhirnya setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, pak Ahok melanjutkan jabatannya sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta tanpa dukungan partai (independen) hingga pun dirinya dilantik sebagai Gubernur DKI pada 19 November 2014.
Itulah sebagian dari perjalanan karir pak Ahok selama memimpin Jakarta, dan pada Pemilukada 2017 dia kembali mencalonkan dirinya sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, M.S.
Pak Ahok ditetapkan sebagai tersangka, selanjutnya tak pernah absen mengikuti sidang sebanyak 23 kali, hingga Putusan Perkara dibacakan dan beliau ditetapkan sebagai Tahanan. Dalam perjalanan sidang kasus tersebut, tak pernah ketinggalan massa yang pro dan kontra menggelar aksi dimana sidang itu dilaksanakan. Dengan situasi seperti itu, Pak Ahok tidak pernah sedikitpun mundur ataupun memperlihatkan sikap yang tidak bersahabat.
Dari kisah perjalanan karir pak Ahok yang telah sukses menjalankan tugasnya, hingga tertumbuk pada kasus yang dihadapinya saat ini, di vonis hakim dengan tidak dilandasi oleh pertimbangkan moral apapun, sesungguhnya banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil disana. Kita telah diberi pelajaran tentang mana yang baik dan mana yang tidak baik. Kita telah dipertontonkan sikap manusia yang sesungguhnya.
Menjadi seorang pejabat itu adalah pekerjaan yang mulia, karena dengan jadi pejabat ada banyak orang yang bisa kita tolong (Ahok)
Kita tidak butuh lagi orang pintar, yang kita butuhkan adalah orang-orang yang peduli terhadap sesama (Ahok)
Sifat Manusia : Seribu kebaikan yang pernah kita buat, akan tenggelam dengan satu kesalahan yang kita lakukan
Sifat Tuhan : Seribu kesalahan yang pernah kita buat, akan tertutupi dengan satu kebaikan yang kita lakukan
- Ada saatnya kita dapati gelapnya malam, ada saatnya kita dapati siang yang cerah…
- Ada saatnya kita alami kemarau panjang, ada saatnya kita alami musim hujan…
- Ada saatnya kita lapar, ada saatnya kita kenyang…
- Ada saatnya kita berjalan santai, ada saatnya kita harus berlari kencang…
- Ada saanya kita tertidur nyenyak, ada saatnya kita harus bekerja keras…
- Ada saatnya kita berpijak di anak tangga paling bawah, ada saatnya kita berada dipuncak tangga itu…
- Ada saatnya kita menangis tersedu-sedu, ada saatnya kita tertawa terbahak-bahak….
Masih banyak saat-saat yang sering kita alami dan saling berlawanan, itulah kehidupan, terus berputar dan kita harus mengalami itu. Kita harus mengimani, bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan kita, diatur oleh Tuhan. Dia-lah yang mengatur kehidupan kita. Kita boleh berencana, tetapi Tuhan-lah yang memutuskan. Dibalik semuanya itu, yang pasti ada rencana yang indah dari-Nya.
Apapun yang terjadi dalam hidup ini jangan pernah salahkan Tuhan, karena Tuhan tidak pernah salah (Ahok)
Lambang Daerah tersebut berkedudukan sebagai tanda identitas Daerah Kabupaten Morowali Utara yang berfungsi sebagai pengikat kesatuan sosial budaya masyarakat Kabupaten Morowali Utara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berikut ini penjelasan mengenai arti dan makna dari Logo Daerah Kabupaten Morowali Utara :
Melambangkan semangat juang yang tinggi, sehingga mampu berlayar melewati segala bentuk tantangan hingga sampai pada tujuan, serta harapan dan cita-cita besar yakni Kabupaten Morowali Utara yang handal dan berdaya saing.
GAMBAR SEGI EMPAT HORISONTAL BERWARNA PUTIH BERTULISKAN “MOROWALI UTARA” :
Mengartikan Pemerintahan Kabupaten Morowali Utara harus dijalankan secara jujur, adil, bersih, berwibawa serta mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
GAMBAR SUMPIT :
Merupakan senjata tradisional penduduk Daerah Swapraja Mori (Suku Wana), yang digunakan untuk melindungi dan mempertahankan diri. Mengartikan Kabupaten Morowali Utara senantiasa melestarikan nilai-nilai budaya asli Daerah.
GAMBAR RUMAH ADAT DENGAN 4 (EMPAT) TIANG PENYANGGA :
Mengartikan masyarakat Kabupaten Morowali Utara adalah masyarakat yang beretika dan berbudaya, memiliki adat istiadat dan agama yang berbeda, saling toleransi dan menghormati, membuka diri dan saling menerima perbedaan, menghargai budaya dan kearifan lokal serta musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah.
4 (Empat) tiang penyangga mengartikan dalam melaksanakan Otonomi Daerah, Kabupaten Morowali Utara senantiasa akan berpijak di dalam 4 (empat) pilar kebangsaan yaitu : Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
3 (tiga) anak tangga mengartikan 3 (tiga) unsur yang saling bersinergi di dalam masyarakat jamak/plural yaitu : Pemerintah, Agama (Tokoh Agama) dan Adat (Toko Adat).
GAMBAR PEDANG DAN PERISAI (Ponai dan Kanta) :
Melambangkan patriotisme, rela berkorban (mengutamakan kepentingan masyarakat dan daerah di atas kepentingan pribadi dan golongan) mempertahankan nilai-nilai histroris sejarah dan budaya, rasa memiliki terhadap Daerah serta bangga sebagai masyarakat Kabupaten Morowali Utara.
Warna Merah melambangkan semangat kecintaan, kekuatan dan keberanian.
GAMBAR PADI DAN KAPAS :
Mengartikan simbol kemakmuran sbagai harapan masyarakat untuk hidup makmur dan sejahtera.
Padi berjumlah 23 bulir dan Kapas berjumlah 10 buah mengartikan tanggal dan bulan hari jadi Kabupaten Morowali Utara.
GAMBAR PITA PUTIH BERTULISKAN “TEPO ASA AROA” :
Pita Putih mengartikan masyarakat Morowali Utara, memiliki semangat kekeluargaan dan persaudaraan yang tinggi serta ketulusan hati yang murni.
TEPO ASO AROA, mengartikan sehati sepikir (satu kata, satu tekad dan satu tujuan) serta merasa senasib dan sepenanggungan dalam membangun dan mewujudkan Kabupaten Morowali Utara yang makmur dan sejahtera.
GAMBAR SEGITIGA BERWARNA PUTIH DAN HIJAU :
Segitiga berwarna Hijau mengartikan Kabupaten Morowali Utara merupakan Daerah hutan dan pegunungan, memiliki hutan lindung/cagar alam yang terkenal akan flora dan faunanya, serta hasil hutan yang berlimpah sebagai modal pembangunan Daerah.
Segitiga berwarna Putih mengartikan Kabupaten Morowali Utara akan selalu bercahaya (berseri) serta penuh kedamaian.
Salah satu kebanggaan Kabupaten Morowali Utara adalah memiliki lautan yang teduh dengan Teluk Tolo dan Teluk Tomori, panorama Batu Payung yang indah sebagai salah satu objek wisata laut dan menyimpan keanekaragaman jenis kekayaan laut yang melimpah sebagai sumber komoditas unggulan dari sektor perikanan dan kelautan, serta pariwisata sebagai penunjang program pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Utara.
GAMBAR LAUT :
Salah satu kebanggaan Kabupaten Morowali Utara adalah memiliki lautan yang teduh dengan Teluk Tolo dan Teluk Tomori, panorama Batu Payung yang indah sebagai salah satu objek wisata laut dan menyimpan keanekaragaman jenis kekayaan laut yang melimpah sebagai sumber komoditas unggulan dari sektor perikanan dan kelautan, serta pariwisata sebagai penunjang program pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Utara.
GAMBAR BERWARNA HIJAU :
GAMBAR BERWARNA KUNING :
Cagar Alam Morowali dengan luas 209.400 Ha yang ditetapkan dengan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 237/Kpts-II/1999 tertanggal 27 April 1999, merupakan kawasan yang dikelompokan dalam “kawasan hutan tetap dengan fungsi konservasi”. Pada saat penetapannya, kawasan ini berada diwilayah administratif Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, namun setelah adanya pemekaran wilayah, Cagar Alam Morowali ini masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Morowali Utara. Secara geografis, kawasan CA Morowali terletak antara 121o15’23”-121o46’11” Bujur Timur dan antara 1o19’38”-1o57’35” Lintang Selatan.
Jika melihat sejarah penetapan kawasan ini, Cagar Alam Morowali telah lama ditetapkan yaitu sejak tahun 1980. Melalui Keputusan Nomor: 133/Kpts/Um/3/1980 tanggal 3 Maret 1980, Menteri Pertanian menunjuk Kelompok Hutan Morowali sebagai Kawasan Cagar Alam (CA) dengan perkiraan luas 200.000 Ha. Selanjutnya melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 374/Kpts-VII/1986 tanggal 24 November 1986 kawasan ini ditetapkan sebagai CA Morowali seluas 225.000 Ha.
Terakhir, Menteri Kehutanan dan Perkebunan melalui Keputusan Nomor: 237/Kpts-II/1999 tertanggal 27 April 1999 kembali menetapkan kelompok hutan CA Morowali sebagi kawasan hutan tetap dengan fungsi konservasi dengan luas 209.400 Ha.
Kawasan CA Morowali didominasi oleh kelompok lahan yang secara fisiografi berbukit dan bergunung, dengan topografi sebagian besar curam dan sangat curam (kelas lereng lebih dari 25%), tersebar pada bagian Barat, Utara dan Timur kawasan. Sedangkan bagian kawasan dengan topografi datar, landai hingga agak curam tersebar di Selatan dan Tenggara kawasan hingga ke batas pantai.
Areal dengan topografi curam dan sangat curam ini meliputi lebih dari 65% kawasan cagar alam. Beberapa gunung yang terdapat di kawasan Cagar Alam Morowali antara lain Gunung Tokala, gunung Tambusisi, dan Gunung Morowali. Gunung yang tertinggi adalah Gunung Tokala dengan tinggi 2.600 meter diatas permukaan laut.
Beberapa tipe hutan atau ekosistem antara lain Hutan Mangrove, Hutan Alluvial Dataran Rendah, Hutan Pegunungan, Hutan Lumut, dan Hutan Sekunder. ekosistem hutan mangrove, ekosistem hutan hujan dataran rendah (kering dan basah/rawa) dan hutan hujan pegunungan.
Memiliki potensi Fauna, yaitu jenis-jenis mamalia besar endemik Sulawesi adalah Anoa dataran tinggi (Bubalus quarlessi), Babirusa (Babyrous babirussa), Musang coklat Sulawesi (Macrogalidia muschenbroeki), Monyet hitam (Macaca tonkeana), Kuskus (Phalanger celebensis dan P. ursinus). Di samping itu terdapat juga babi hutan (Sus celebenisis), Rusa (Cervus timorensis), Musang (Vivera tangalanga), jenis-jenis tikus (Rattus sp), dan jensi-jenis kelelawar.
Jenis-jenis burung laut seperti Haliacetus lengogaster, Sturnidae, dan Sulidae. Jensi burung air danau antara lain Lik pohon (Denrocygna sp), Anos gibber, Anhinga melanogaster, dan Ardea purpurea. Jenis-jenis lainnya Prionturus platurus, Trichoglossu ornatus, T. flavoridid, Megapodius freycinet, dan Macrocephalon maleo.
Jenis-jenis reptil antar lain Biawak (Hydrosaurus amboinensis dan Varanus sp), Kura-kura (Testusdo sp), Ular phyton, Ular daun (Nafric sp), Psamurodynastes sp, dan Trimersurus wagleri. Jenis-jenis invertebrata yang ada antara lain jenis kupu-kupu (Lycaunidae), Kumbang, dan Rayap.
Juga terdapat potensi Flora, yaitu pada Hutan Mangrove di sepanjang pantai yang berlumpur, jenis-jenis yang dominan adalah Bakau (Rhizopora apiculata, R. mucronata, dan R. alba), di belakang garis pertumbuhan Rhizopora ini terdapat Bruguieera gymnorrhiza, Lumnitzera littorea, Ceriops, dan Coropa abovata, di daerah kering pada batas daratan dengan hutan bakau, tumbuh Acrosthicum sp., Pandanus sp., Ficus, Eugenis, dan Casuarina sp.
Pada Hutan Alluvial Dataran Rendah jenis yang dominan adalah Callophyllum soulatri. Jenis-jensi lain yang ada adalah Santiria sp., Kellbergiodendron celebicum, Ganostyllus macrophyllus, Alstonsi scholaris, Eugenis sp., Garcinia dulci, Palaquium sp., dan Parinaria corymbosa.
Pada Hutan Pegunungan, jenis-jenis yang dominan adalah Castanopsis sp., Palaquium sp., Lithocarpus sp., Elaeocarpus sp., Tristania sp., Pangium edule, dan Homalium foetidum. Jenis-jenis lain yang ada adalah Diospyros sp., Polyalthia celebica, Agathis sp., dan lain-lain.
Pada Hutan Lumut yang dijumpai pada ketinggian di atas 1.600 mdpl. Jenis-jenis pohon yang ada adalah Lithocarpus sp., Querqus, Tristanis, dan Pandanus sp.
Hutan Sekunder merupakan daerah bekas perladangan, terdapat padang alang-alang. Jenis–jenis pohon yang ada adalah Themeda, Saccaharum spoutaneum, Psidium guajava, dan lain-lain.
Yang paling utama adalah, kawasan ini merupakan tempat bermukimnya salah satu suku tertua di Sulawesi Tengah, yaitu Suku Wana (disebut dengan Tau Taa Wana yang berarti orang yang tinggal didalam hutan). Namun mereka juga sering menyebut diri sebagai Tau Taa atau “orang Taa”. Suku ini berbicara dalam bahasa Taa. Mereka hidup dari hasil hutan, ladang berpindah-pindah dan berburu. Suku lain yang berada di Cagar Alam Morowali adalah Suku Mori, Bungku, Bugis, Kaili, serta berbagai kelompok pendatang dari berbagai tempat di Sulawesi bahkan dari luar Sulawesi. Mereka berbaur, tetap menjaga identitas kesukuan masing-masing, melestarikan kehidupan yang harmonis, menjunjung tinggi solidaritas dalam perbedaan yang ada, baik Suku, Agama, Ras dan Kepercayaan masing-masing.
Postingan kali ini bersumber dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah, yang sengaja kami tulis kembali untuk menjadi bahan informasi bagi generasi muda Morowali Utara. Tentunya kita akan bangga bercerita tentang daerah kita, jika kita memahami ataupun sedikit mengetahui tentang daerah yang kita banggakan.
Tulisan ini juga sebagai bentuk promosi daerah, sekiranya Kabupaten Morowali Utara kedepan akan menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang paling dicari oleh wisatawan. Mari bersama kita membangun daerah kita, dimana Kabupaten Morowali Utara memiliki banyak potensi wisata yang saat ini sedang diupayakan untuk pengembangannya. Sukses, Morowali Utara. Silahkan sobat mencoba bagi yang hoby traveling. Ayoooo!!
Sampe detik ini, kebanyakan masyarakat kota Kolonodale dan sekitarnya masih penasaran dengan pelayanan PLN Ranting Kolonodale yang sangat sangat sangat tidak memuaskan. Apa sebenarnya yang jadi permasalahan? Pihak PLN juga tidak pernah memberikan informasi yang jelas (seperti pegumumanlah...di rumah-rumah ibadah atau dijalanan) tentang padamnya listrik yang terjadi hampir setiap hari.
Apakah setiap hari ada pohon tumbang yang merusak jaringan listrik?
Apakah setiap hari ada burung atau kelelawar yang tersangkut di jaringan listrik?
Apakah setiap hari ada pemindahan tiang listrik karena proyek pelebaran jalan?
Tidak adakah solusinya?
Ataukah memang sudah dijadwalkan pemadaman setiap pagi, siang, sore, malam, tengah malam, subuh di waktu-waktu tertentu? Haaaaaaahhhhhhh.....
Masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang sering dikeluarkan warga pada saat ngobrol soal pemadaman listrik. Tolong dong, pihak yang bisa jawab, “KASE-KASE TAU JUGA TORANG LE”.
Ini sebagian kecil bentuk kekecewaan warga yang diposting lewat FB ataupun BBM (hanya sebagian kecil), semoga kami diberikan pencerahan....
2. Kecamatan Petasia Barat
3. Kecamatan Petasia Timur
4. Kecamatan Lembo
5. Kecamatan Lembo Raya
6. Kecamatan Mori Atas
7. Kecamatan Mori Utara
8. Kecamatan Soyo Jaya
9. Kecamatan Bungku Utara
10. Kecamatan Mamosalato
Kelurahan Bahontula
Kelurahan Bahoue
Desa Ganda Ganda
Desa Gililana
Desa Koya
Desa Tanauge
Desa Korolaki
Desa Korololama
Desa Koromatantu
Kembali Keatas
Kecamatan Petasia Barat :
Desa Tiu
Desa Maralee
Desa Moleono
Desa Mondowe
Desa Onepute
Desa Sampalowo
Desa Tadaku Jaya
Desa Togomulyo
Desa Tontowea
Desa Ulu Laa
Kembali Keatas
Kecamatan Petasia Timur :
Desa Bungintimbe
Desa Bimor Jaya
Desa Bunta
Desa Keuno
Desa Malino
Desa Mohoni
Desa Molores
Desa Peboa
Desa Polewali
Desa Tompira
Desa Towara
Desa Towara Pantai
Kembali Keatas
Kecamatan Lembo :
Desa Beteleme
Desa Korowalelo
Desa Korobonde
Desa Korompeli
Desa Korowou
Desa Kumpi
Desa Lembo Baru
Desa Lemboroma
Desa Mora
Desa Tingkeao
Desa Tinompo
Desa Uluanso
Desa Waraa
Desa Wawopada
Kembali Keatas
Kecamatan Lembo Raya :
Desa Petumbea
Desa Bintangor Mukti
Desa Dalupo Karya
Desa Jamor Jaya
Desa Lembobelala
Desa Mandula
Desa Pa'awaru
Desa Po'ona
Desa Pontangoa
Desa Ronta
Kembali Keatas
Kecamatan Mori Atas :
Desa Tomata
Desa Ensa
Desa Gontara
Desa Kasingoli
Desa Kolaka
Desa Lanumor
Desa Lee
Desa Londi
Desa Pambarea
Desa Peonea
Desa Saemba
Desa Saemba Walati
Desa Taende Desa
Tomui Karya
Kembali Keatas
Kecamatan Mori Utara :
Desa Mayumba
Desa Era
Desa Lembontonara
Desa Peleru
Desa Tabarano
Desa Tamonjengi
Desa Tiwaa
Desa Wawondula
Kembali Keatas
Kecamatan Soyo Jaya :
Desa Bau
Desa Lembasumara
Desa Malino
Desa Malino Jaya
Desa Panca Makmur
Desa Sumara Jaya
Desa Tamainusi
Desa Tambayoli
Desa Tandoyondo
Desa Toddopuli Uebangke
Kembali Keatas
Kecamatan Bungku Utara :
Desa Baturube
Desa Boba
Desa Kalombang
Desa Lemo
Desa Lemowalia
Desa Matube
Desa Opo
Desa Pokeang
Desa Posangke
Desa Salubiro
Desa Siliti
Desa Tambarobone
Desa Tokala Atas
Desa Tanakuraya
Desa Taronggo
Desa Tirongan Atas
Desa Tirongan Bawah
Desa Tokonanaka
Desa Uemasi
Desa Uempanapa
Desa Ueruru
Desa Uewajo
Desa Woomparigi
Kembali Keatas
Kecamatan Mamosalato :
Desa Tananagaya
Desa Girimulya
Desa Kolo Atas
Desa Kolo Bawah
Desa Lijo
Desa Manyoe
Desa Momo
Desa Pandauke
Desa Parangisi
Desa Sea
Desa Tambale
Desa Tanasumpu
Desa Uapekatu
Desa Winangabino
Kembali Keatas
Semoga postingan ini bisa bermanfaat bagi sobat miamori....
I’m a normal guy
You should learn from your competitor, but never copy. Copy and you die
I don’t want to be liked. I want to be respected
Help young people. Help small guys. Because small guys will be big. Young people will have the seeds you bury in their minds, and when they grow up, they will change the world
If you’ve never tried, how will you ever know if there’s any chance?
Life is so short, so beautiful. Don’t be so serious about work. Enjoy the lives
Never give up. Today is hard, tomorrow will be worse, but the day after tomorrow will be sunshine
Pengalaman saya pribadi : "Kolonodale belum begitu dikenal oleh masyarakat luas". Artinya, kalau kita sebut "Kolonodale" kepada orang yang baru kita kenal, pasti masih bertanya-tanya : "Dimana ya?" "Kolonodale itu apa?"
Satu contoh, sewaktu saya masuk kuliah Tahun 1997 di UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) Salatiga. Berkenalan dengan teman baru, kalau sebut asal saya dari Kolonodale, pasti teman-teman bingung dan bertanya-tanya karena belum pernah mendengar nama daerah itu. Oleh karena itu, perkenalan-perkenalan selanjutnya, saya selalu menyebut asal daerah Poso. Dan ternyata Poso lebih sedikit dikenal.
Mungkin kawan-kawan orang Kolonodale juga pernah mengalami hal seperti ini. Ketika bepergian keluar daerah, ataupun saat duduk dibangku sekolah/kuliah di daerah lain dan juga yang sudah mendapat pekerjaan didaerah lain. Itulah alasan saya membuat postingan kali ini. sebagai pengantar
Kolonodale sebetulnya sudah dikenal sebelum Indonesia merdeka. Termasuk salah satu wilayah Kerajaan Mori yang dikategorikan sebagai Kerajaan Persemakmuran, aktif dalam perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda yang akan menguasai daerah-daerah pada waktu itu. Kerajaan Mori Tunduk pada Pemerintah Hindia Belanda pada Tahun 1907, dan menata pemerintahaanya sehingga pada Tahun 1942 Kolonodale ditetapkan sebagai salah satu dari 3 Distrik Pemerintahannya.
Kolonodale adalah Ibukota Kabupaten Morowali Utara Propinsi Sulawesi Tengah yang merupakan salah satu Daerah Otonomi Baru, terbentuk berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2013. Jauh sebelum itu, banyak ceritra panjang bagaimana kisah terbentuknya Kabupaten ini. Berawal dari terbentuknya Kabupaten Morowali Tahun 1999 yang merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Kolonodale banyak menyimpan potensi kekayaan alam, seni dan budaya, sama seperti daerah lainnya. Walaupun belum sepenuhnya dapat digali dan dikelolah dengan baik, khususnya dalam hal menjadikan salah satu daerah wisata yang layak untuk dikunjungi. Hal ini tentunya terus diupayakan oleh Pemerintah Daerah dalam hal pengembangan potensi yang ada untuk mengejar ketinggalan dari daerah lainnya.
Itulah sedikit perkenalan tentang Kota Kolonodale. Jika sobat ingin mengenal lebih jauh, bahkan mungkin ingin mengembangkan usaha (investasi) atau hanya sekedar ingin mengisi waktu luang, mungkin sobat memiliki hoby untuk berpetualang hehehe.... "Ayo ke Morowali Utara".
Diakhir postingan ini, saya berikan sedikit info perjalanan menuju Kota Kolonodale, Morowali Utara, Sulawesi Tengah :
Dari Poso (Ibu Kota Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah) :
Dari Palu (Ibu Kota Propinsi Sulawesi Tengah) :
Dari Makassar (Ibu Kota Propinsi Sulawesi Selatan) :
Dari Luwuk (Ibu Kota Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah) :
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi sobat sekalian. Jika ada yang perlu informasi selanjutnya, silahkan menghubungi kami ataupun berkomentar dibawah ini.