Mengenal Kolonodale sebagai Ibu Kota Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah
Sebelum menulis banyak pada postingan kali ini, terlebih dahulu saya mohon maaf buat semua warga Kolonodale - Kabupaten Morowali Utara - Sulawesi Tengah...hehehe. Mungkin judul postingan ini dianggap melecehkan Kota Kolonodale, tetapi sebetulnya tidak. Sobat pasti akan paham jika terus membaca sampai habis postingan ini. Dijamiiiiiiiiin....
Pengalaman saya pribadi : "Kolonodale belum begitu dikenal oleh masyarakat luas". Artinya, kalau kita sebut "Kolonodale" kepada orang yang baru kita kenal, pasti masih bertanya-tanya : "Dimana ya?" "Kolonodale itu apa?"
Satu contoh, sewaktu saya masuk kuliah Tahun 1997 di UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) Salatiga. Berkenalan dengan teman baru, kalau sebut asal saya dari Kolonodale, pasti teman-teman bingung dan bertanya-tanya karena belum pernah mendengar nama daerah itu. Oleh karena itu, perkenalan-perkenalan selanjutnya, saya selalu menyebut asal daerah Poso. Dan ternyata Poso lebih sedikit dikenal.
Mungkin kawan-kawan orang Kolonodale juga pernah mengalami hal seperti ini. Ketika bepergian keluar daerah, ataupun saat duduk dibangku sekolah/kuliah di daerah lain dan juga yang sudah mendapat pekerjaan didaerah lain. Itulah alasan saya membuat postingan kali ini. sebagai pengantar
Kolonodale sebetulnya sudah dikenal sebelum Indonesia merdeka. Termasuk salah satu wilayah Kerajaan Mori yang dikategorikan sebagai Kerajaan Persemakmuran, aktif dalam perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda yang akan menguasai daerah-daerah pada waktu itu. Kerajaan Mori Tunduk pada Pemerintah Hindia Belanda pada Tahun 1907, dan menata pemerintahaanya sehingga pada Tahun 1942 Kolonodale ditetapkan sebagai salah satu dari 3 Distrik Pemerintahannya.
Kolonodale adalah Ibukota Kabupaten Morowali Utara Propinsi Sulawesi Tengah yang merupakan salah satu Daerah Otonomi Baru, terbentuk berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2013. Jauh sebelum itu, banyak ceritra panjang bagaimana kisah terbentuknya Kabupaten ini. Berawal dari terbentuknya Kabupaten Morowali Tahun 1999 yang merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Kolonodale banyak menyimpan potensi kekayaan alam, seni dan budaya, sama seperti daerah lainnya. Walaupun belum sepenuhnya dapat digali dan dikelolah dengan baik, khususnya dalam hal menjadikan salah satu daerah wisata yang layak untuk dikunjungi. Hal ini tentunya terus diupayakan oleh Pemerintah Daerah dalam hal pengembangan potensi yang ada untuk mengejar ketinggalan dari daerah lainnya.
Keseriusan Pemda Morowali Utara ini dituangkan dalam salah satu Program Prioritas untuk mencapai Visi dan Misi Morowali Utara, yaitu Konsep Pengembangan Pariwisata Morowali Utara yang diberi nama “Pariwisata Morut Berdaya”.
Itulah sedikit perkenalan tentang Kota Kolonodale. Jika sobat ingin mengenal lebih jauh, bahkan mungkin ingin mengembangkan usaha (investasi) atau hanya sekedar ingin mengisi waktu luang, mungkin sobat memiliki hoby untuk berpetualang hehehe.... "Ayo ke Morowali Utara".
Diakhir postingan ini, saya berikan sedikit info perjalanan menuju Kota Kolonodale, Morowali Utara, Sulawesi Tengah :
Dari Poso (Ibu Kota Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah) :
Berjarak kurang lebih 200an Km, ditempuh dengan kendaraan darat dalam waktu 6 jam.
Tiket kendaraan berkisar Rp. 120.000,-
Dari Palu (Ibu Kota Propinsi Sulawesi Tengah) :
Perjalanan dari Palu ke Kolonodale dapat ditempuh dengan jalur darat, kendaraan roda empat dan roda dua, dengan jarak tempuh kurang lebih 431 Km. Untuk perjalanan santai dapat ditempuh dalam waktu 10 Jam. Tiket kendaraan (Rental) berkisar Rp. 180.000,-
Dari Makassar (Ibu Kota Propinsi Sulawesi Selatan) :
Kolonodale - Makassar berjarak kurang lebih 661 Km, yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 17 jam dengan kendaraan darat.
Tiket kendaraan (Bus Umum) berkisar Rp. 260.000,- s/d Rp. 350.000,- (tergantung jenisnya).
Dari Luwuk (Ibu Kota Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah) :
Menempuh perjalanan dengan kendaraan darat kurang lebih 4 jam hingga tiba di Desa Siliti, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara (Pelabuhan Ferry). Dengan menggunakan kapal Ferry, dalam waktu 5 jam menempuh perjalanan laut hingga tiba di Kolonodale.
Tiket kendaraan Luwuk - Siliti berkisar Rp. 100.000,-
Tiket Kapal Ferry (Siliti - Kolonodale) Rp. 50.000,-
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi sobat sekalian. Jika ada yang perlu informasi selanjutnya, silahkan menghubungi kami ataupun berkomentar dibawah ini.
Post A Comment:
0 comments so far,add yours
Posting Komentar